Silence - Shusaku Endo
- XoAi
- Nov 24, 2020
- 2 min read
Hening
Silence
Penulis : Shusaku Endo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : Cetakan keempat Mei 2017
Halaman : 304 hlm.
Buy : Gramedia
“Belum pernah aku merasa sebahagia ini menikmati kehidupan”

Sebuah novel yang isinya sangat kontroversial dan problematik dari sebuah agama di negara yang asing dengan sesuatu hal yang baru termasuk dengan agama. Shusaku Endo sendiri merupakan seorang novelis Katolik. Dalam buku ini – Silence – ia menuliskan sebuah masalah yang ada di negara Jepang dan kaitannya dengan Kristanitas. Penganut Katolik di Jepang memanglah tidak banyak, pada awalnya sekitar 200.000 orang Jepang menganut agama Katolik tersebut tetapi karena penguasa Jepang sangat menolak ajaran tersebut maka terjadi perubahan besar-besaran pada zaman-zaman itu.
Buku ini mengisahkan perjalan seorang pastor Portugis dalam mengajarkan ajarananya di sebuah negara yang penuh dengan masalah dan rintangan. Ia harus bersembunyi dalam melakukan ibadahnya. Tidak ada yang boleh tahu jika ada warga Jepang yang menganut agam Kristen hingga jika ada pastor yang ada di lingkungan mereka pun, akan di tangkap dan di adili oleh penguasa Jepang.
Sebastian Rodrigues, Yesuit Portugis dengan nekad ia dan teman-temannya melakukan perjalanan ke Jepang walaupun sebelumnya telah di ingatkan bahwa perjalan kesana sangatlah beresiko, tetapi Rodrigues sangat penasaran dengan nasib gurunya Ferreira yang dikatakan murtad dari agamanya karena siksaan yang diberikan oleh penguasa Jepang yang dikenal dengan INOUE.
Hukuman-human yang tidak beperikemanusian kepada orang-orang Kristen pada saat itu ialah, merendam mereka di kolam mendidih dan menyuruh mereka untuk meninggalkan keyakinannya hingga digantung dalam lubang dan disayat dibagian belakang telinga agar darang mengalir ke hidung dan mulut mereka. Semua siksaan itu dilakukan hingga mereka menyangkal keyakinannya.
Penguasa Jepang tidak langsung membunuh para penganut Kristen tesebut melainkan menyiksa mereka hingga mereka tidak kuat akan siksaan tersebut dan menyangkal ajaran tersebut.
Ajaran Budha merupakan keyaninan yang dimiliki oleh orang-orang Jepang pada saat itu. Setelah para penganut Kristen menyangkal keyakinan mereka, maka mau tidak mau mereka akan memiliki keyakinan lain yaitu keyakinan yang dianut oleh penguasa Jepang.
Rodrigues selalu dapat bertahan atas semua masalah yang dihadapinya, dari bertemu dengan desa yang warganya penganut Kristen hingga ia ditangkap oleh panjabat yang mengetahui keberadaanya di Jepang. Dalam penjara pun ia masih bisa melakukan ajarannya kepada para tawanan disana. Tetapi semua itu tidak semudah dan senyaman yang dibayangkan. Setelah kenyamanan yang diberikan di dalam penjaran, Rodrigues kembali ke realita sebenranya, sebuah pilihan apakah ia dapat mempertahankan keyakinannya atau murtad seperti gurunya Ferreira?
Menurutku, buku ini benar-benar sebuah perjualan panjang dan sangat sulit pada masa itu apalagi dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran agama. Banyak sekali rintangan-rintangan yang menyangkut nyawa. Dengan negara yang benar-benar menolak dengan sebuah ajaran baru yang sama sekali tidak cocok untuk mereka – pada saat itu –.
Walaupun ini merupakan bacaan yang berat bagi aku, tapi untung aja masih mudah dipahami : )).

P.s Ini buku udah beli dari tahun-tahun yang lalu dan baru di baca dan selesai di tahun 2020. *hihi*
“ Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera”
Dosa adalah kalau orang menginjak-injak kehidupan orang lain secara brutal dan sama sekali tidak peduli akan luka-luka yang ditimbulkannya.
Comments