top of page

Beauty and Sadness - Yasunari Kawabata

  • Writer: XoAi
    XoAi
  • Jul 7, 2020
  • 2 min read
Waktu dan Sungai Tidak akan Pernah Mengalir Kebelakang

Buku kedua dari Yasunari Kawabata yang aku baca. Buku yang pertama dan aku miliki berjudul Thousand Cranes. Cerita dari kedua bukunya sama-sama memuliki genre novel dewasa dengan cerita yang tidak seperti novel-novel pada umunya yang lebih kepada genre romantis, drama, remaja dan lain sebagainya.



Novel ini termasuk novel klasik. Novel kalsik novel yang sudah memiliki umur yang sangat tua; atau bisa dibilang diterbitkan pada tahun-tahun sebelumnya. Saat ini novel klasik juga mulai banyak di pasaran. Walaupun sudah berumur tua tetapi ceritanya masih menarik untuk dibaca kok.


Ternyata Kawabata dari dulu berkeinginan untuk menjadi pelukis loh. pantesan di beberapa bukunya isi nya banyak yang mengenai lukisan dan aku sangat menikmati kalimat-kalimat yang digunakannya untuk mendeskripsikan sebuha lukisan yang ada. aku bisa membayangkan lukisan itu juga. *imajinasiku terlalu tinggi ya :))*



Dalam buku Beauty and Sadness ini pula, lukisan juga di masukkan dalam ceritanya. malahan pemeran utama wanitanya yang berprofesi menjadi sebuah seniman. Cerita dalam novel ini pun tak luut dari beberapa adegan dewasa *hehehe*. Tetapi dalam bahasanya pun masih terbilang halus dan sopan *menurutku sih*.


Kisah cintanya sangat unik sekali dan baru bagi aku yang sering baca novel romantis dengan pemeran utama yang bisa kita tebak. Tebak dalam segi pekerjaa, umur dan lainnya. dan juga dalam novel ini aku sedikit menyimpulkan dari keadaan yang ada antara para pemainnya bahwa 'buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya' dan ya, kisah pemeran utamanya juga sama persis dengan kisah dari orang tuanya.



Aku suka dengan tulisan dari Kawabata karena ia bisa membuat para pembaca berimajinasi, membayangkan keadaan di tempat cerita itu. Ia dapat dengan mudahnya dan detail sekali saat menjelaskan mengenai keadaan suatu tempat dari tokoh itu berada dan juga penjelasan akan lukisa-lukisan yang di buat oleh tokoh utamanya.


Keindahan dari Kyoto dan fisik para tokoh-tokohnya dapat aku bayangkan saat membaca novel ini.


Bukankah akhir dari sesuatu hal merupakan awal dari hal yang lainnya?



Comments


Subscribe Form

  • twitter

©2020 by Ai's Galaxy

bottom of page